Seperti yang kita ketahui GPS adalah ‘Global Positioning System’, yang dimana ia adalah suatu sistem navigasi yang berdasarkan satelit dan dikembangkan oleh DoD (Department of Defense) nya Amerika. GPS dapat memberikan posisi dari suatu lokasi user dimanapun di bumi ini.
Untuk dapat menerapkan sistem GPS ini maka terbagi kepada 3 segmen, yaitu:
1. User Segment Yang termasuk kedalam segmen ini adalah user yang menggunakan GPS receiver. GPS Receiver sendiri terdiri atas berbagai teknologi dan aplikasi yang berbeda-beda. GPS receiver inilah yang akan mengkalkulasikan posisi dari sesuatu bend/orang/apapun yang kita cari, dan akurasi ketepatannya sekitar 10m.
2. Space Segment
Nah inilah bagian yang terpenting, yaitu bagian yang terdiri dari 24 satelit. Satelit-satelit tersebut terletak pada ketinggian 20200 km, yaitu pada altitude orbit. Dan kenapa terletak demikian jauh? itu merupakan jarak yang tepat kalau memperhitungkan dari segi matematika, gangguan atmosfer, dan jangkauan wilayah satelit tersebut di bumi.
GPS satelit tadi (24 buah tersebut) adalah milik US, kalau milik Rusia namanya GLONASS (ada 24 satelit), dan ada juga yang bernama GALILEO (satelit milik eropa). Selain daripada GPS, kedua kumpulan satelit lainnya jarang digunakan (atau belum) karena agak sukar untuk mengoperasikan dan menjaganya.
3. Control Segment
Yang dimaksud dengan ‘control segment’ ini adalah stasiun kontrol di bumi. Dan ia berfungsi untuk memantau posisi dari satelit-satelit tersebut.
Aplikasi GPS
Aplikasi GPS dapat dibagi kepada 5 kategori, yaitu:
- Aplikasi untuk di darat (Land Applications)
- Aplikasi untuk di laut (Marine Applications)
- Aplikasi untuk militer (Military Applications)
- Aplikasi untuk di udara (Air Applications)
- Aplikasi ringan (Recreation Application)
Keunggulan menggunakan GPS:
- GPS adalah suatu sistem yang murah.
- Keakurasian dari GPS sangat baik
- Sinyal untuk GPS adalah gratis
- Dan koordinat yang dihasilkan oleh GPS dapat digunakan ke sistem yang lain atau sebaliknya.
Penjelasan singkat metode operasinya adalah sbb. Gps unit kita mengkalkulasi posisinya dengan mengukur jarak antara sigps dengan 3 atau lebih gps satelit. Dengan mengukur jeda waktu antara transmisi dan penerimaan dari setiap sinyal radio satelit, memberikan jarak antara gps dengan satelit2 tsb. Dengan menentukan posisi dan jarak dari paling tidak 3 satelit, gps kita itu mampu menentukan posisinya dengan menggunakan metode “trilateration” yang mirip dengan “triangulation” yang menggunakan sudut. Semakin banyak jumlah satelit yang tertangkap oleh si gps, semakin tinggi akurasi dari bacaan pada gps kita.
Pada awalnyaUS DoD menerapkan sebuah feature yang disebut Selective availability (Sa). Sa ini dengan sengaja membuat bacaan dari GPS kita tidak akurat(cek di toko gps). Perbedaan dengan kenyataannya bisa mencapai 100meter secara random. Tujuannya adalah agar sinyal gps ini tidak disalah gunakan oleh pihak2 yang tidak bertanggung jawab, atau dengan kata lain pihak selain militer amerika serikat dan aliansinya.
Untuk mengkoreksi hal ini digunakan differential gps (dgps) yang dikelola oleh us coast guard, dimana akurasi dari bacaan gps bisa mencapai kisaran 1m. Sayangnya karena us coast guard yang mengelola, dgps ini hanya bekerja disepanjang garis pantai amerika utara saja. Tidak usah berkecil hati karena saat ini gps kita diindonesia mampu menunjukan suatu titik dengan akurasi 5m.
Sedangkan untuk penggunaan akurasi tinggi, misalnya untuk land surveyor dll, alat gps ini disertai dengan carrier tracking receiver. Ketepatannya berbicara dalam satuan milimeter, luar biasa sekali akurasinya.
Pada awal tahun 1990 faa (federal aviation administration), yang adalah bagian dari us department of transportation, meminta agar pihak tentara amerika untuk menghilangkan Sa. Tujuannya agar pihak penerbangan bisa mendapat manfaat juga dari sistem ini.
Saat ini penggunaan GPS sudah sangat meluas, bahkan telpon selular generasi terbarupun mengintegrasikan GPS juga. Khususnya bagi yang berhobby mancing, sangat berguna untuk menyimpan koordinat spot2 pancing dilautan yang luas. Tentunya disamping sebagai alat navigasi yang canggih dan sangat mudah penggunaannya, menggantikan pemakaian dari LORAN dan peta laut konvensional. Berbagai macam jenis, ukuran dan bentuk GPS tersedia dipasaran. Mulai dari yang sangat simpel yang hanya menunjukkan kordinat sampai yang canggih dengan moving map. Tinggal memilih sesuai dengan kebutuhan dan pendanaan
Dikutip dari Buku “Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya”. Dr. Hasanuddin Z. Abidin. Penerbit : Pradnya Paramita Jakarta.